Jumat, 09 September 2011

Waktu

Setelah acara halal bihalal dan upacara kematian nenek berakhir, semua akan kembali seperti semula.

Keluarga Pakdhe akan kembali ke Boyolali, keluarga Om akan kembali ke Klaten. Ibu, adekku yang kelas dua SD, dan keluarga bulek akan kembali ke Sulawesi. Aku dan adik pertamaku juga akan pulang, tinggal berdua saja. Sepi.

Mungkin kami tidak akan bisa berkumpul seperti ini lagi...

Keluarga besar kami berkumpul di rumah ini untuk bersilaturahmi dengan nenek. Setelah nenek meninggal, tidak ada alasan untuk berkumpul di rumah ini lagi. Mungkin kami akan datang kesini untuk silaturahmi dengan bulek tari, karena rumah nenek diwariskan pada bulek tari. Tapi semua tidak akan sama, tidak akan ada lagi acara menginap bersama keluarga besar.

Kami akan membentuk keluarga besar masing-masing.
Ibu dan ayah akan memiliki keluarga besar sendiri setelah aku dan adik-adikku menikah dan memiliki anak. Pakdhe, om, dan bulek pun akan memiliki keluarga besar mereka sendiri.

Suatu saat nanti aku akan menjadi nenek dan memiliki keluarga besarku sendiri.
Mungkin nantinya cucuku dan cucu Mbak Nurul (anak budhe) akan bertemu kembali sebagai dua orang asing yang tidak saling mengenal. Rasanya aneh membayangkan itu.

Lalu aku akan mati seperti nenek, seperti semua orang pada akhirnya nanti.

Ia ada. Kamu tidak bisa melihatnya, kamu tidak bisa mendengarnya. Dia berjalan bersamamu, terkadang kamu tidak menyadarinya. Namun perlahan-lahan, dia memakan segalanya. Ia memakan keluargamu, sahabatmu, orang yang kamu cintai, harta yang kamu miliki, bahkan dirimu sendiri. Dia adalah WAKTU.

0 komentar:

Posting Komentar